Madrasah Ibtidaiyah terletak di sebuah dusun Padaan desa Pandanajeng kecamatan Tumpang Kabupaten Malang. Mayoritas penduduknya muslim nahdhiyin. Pada penjajahan telah didirikan sebuah madrasah diniyah yang disebut oleh santri dengan Madrasah Langgar Panggung, yang diasuh oleh KH Mansur (Alumnus Tebuireng) dan Ibu Nyai Nahdhiyah (keponakan KH Masykur Singosari). Karena satu-satunya madrasah yang ada pada waktu itu, madrasah ini hampir dipenuhi oleh siswa penduduk desa di sekitarnya.
Bersamaan dengan dengan perubahan sistem pendidikan di Pondok Tebuireng dengan mengajarakan pengetahuan umum, maka kira-kira pada tahun 1946-an madrasah ini memberikan pelajaran pengetahuan umum pada siswanya termasuk di dalamnya pelajaran bahasa Inggris yang mendatangkan guru dari Malang. Beberapa tahun kemudian siswa berkurang karena masing-masing deswa disekitarnya telah didirikan madrasah-madrasah yang sejenis.
Pada tahun 1969, dengan pulangnya keponakan KH Mansur yang belajar di PPAI Ketapang meneruskan pendidikan yang telah ada dan dibangun di atas tanah KH Mansur dan menjadi madrasah formal yang diberi nama Madrasah Ibtidaiayah PPAI.
Tujuan mula-mula didirikan Madrasah ini untuk menyediakan pendidikan formal yang berlandaskan Islam Ahlusunah waljamaah. Para tokoh yang mendirikan madrasah ini adalah : KH. Mansur, Ibu Nyai Nahdhiyah, KH. Mahfudz Sulaiman, Ky. Masduchan Sulaiman (Kepala Madrasah 1), Ky. M. Tojib (Kepala Madrasah II)